Pengenalan PHP


Pada bab ini Anda akan dikenalkan dengan PHP sebagai salah satu server side
programming, pengertian server side programming dan client side programming, serta
alasan mengapa memilih PHP. Tak lupa pula akan dijelaskan tool apa saja yang
diperlukan untuk belajar PHP.

Tentang Client Side dan Server Side Programming


PHP atau merupakan singkatan rekursif dari PHP : Hypertext Preprocessor adalah suatu
bahasa pemrograman yang termasuk kategori server side programming. Wah… apaan
tuh maksudnya server side programming? OK… server side programming adalah jenis
bahasa pemrograman yang nantinya script/program tersebut akan dijalankan oleh
server. Selanjutnya hasil pengolahan script/program tersebut akan dikirim ke client
sebagai output.

Sebagai gambaran dari server side programming adalah sebagai berikut ini.

Misalkan Anda ingin membuat script/program untuk menjumlahkan dua buah bilangan
dengan menggunakan PHP. Nah… andaikan Anda telah membuat form untuk input
kedua bilangan dan membuat script PHP untuk mengolah penjumlahan kedua bilangan.
Dalam hal ini, keduanya (form dan script PHP) sama-sama diupload ke server.

Selanjutnya misalkan ada seorang user yang ingin menjumlahkan dua bilangan, maka
user tadi akan mengakses ke server. Apa yang diakses? Tentunya form input bilangan
yang akan dijumlahkan. Dalam hal ini posisi si user adalah sebagai client. Nah… setelah si
user mengisi bilangan pada form, selanjutnya dia mensubmitnya. Trus… kemana
mensubmitnya? Karena Anda tadi membuat script PHP dan form input telah diarahkan
ke script PHP tersebut, maka data input akan disubmit ke server untuk diolah
menggunakan script PHP yang telah Anda buat tadi. Setelah input diolah (dijumlahkan),
maka hasilnya akan kembali dikirim ke client sebagai output sehingga si user
mengetahui hasil penjumlahan dua bilangan yang diinputkan melalui form tadi.

Penjelasan detail tentang cara mengkaitkan antara form dan script PHP sebagai
pengolahnya akan dijelaskan di bab tentang pemrosesan form.

Trus… selain server side programming, apakah ada jenis yang lain? Oh.. Ada donk yaitu
client side programming. Jenis programming ini merupakan kebalikan dari server side

programming. Untuk client side programming, script/program akan diproses di dalam
client sendiri.

Untuk menggambarkan client side programming, kita ambil contoh kasus yang sama
dengan sebelumnya yaitu script menjumlahkan dua bilangan. OK… misalkan Anda
membuat  form  input  untuk  memasukkan  dua  bilangan,  serta  script  untuk
menjumlahkannya. Selanjutnya keduanya ditaruh/diupload ke server. Misalkan ada user
yang ingin menjumlahkan dua bilangan, maka dia akan mengakses ke server form input.

Karena Anda menggunakan script pengolah berjenis client side programming, maka
script tersebut juga akan terakses oleh si user. Biasanya script ini diletakkan dalam satu
halaman yang sama dengan form. Oleh karena itu bila si user mengakses form, maka
script juga otomatis akan terakses. Setelah si user memasukkan bilangan ke dalam form,
lalu dia mensubmitnya. Trus… kemana submitnya? Yap… submit ini tidak ditujukan ke
server melainkan ke client itu sendiri dan diolah oleh script yang ikut terakses tadi.
Kemudian hasilnya ditampilkan sebagai output.

Salah satu contoh bahasa pemrograman web yang berjenis client side programming
adalah Javascript.

Untuk melihat perbedaan yang kentara antara bahasa pemrograman web yang berjenis
server side programming dan client side programming adalah bisa atau tidaknya
script/program itu  ditampilkan  ke dalam browser  ketika  mengaksesnya.  Apa
maksudnya?

Cobalah akses suatu halaman situs yang di dalamnya terdapat Javascript, misalnya
http://detik.com. Ketika Anda lihat source halaman web tersebut (klik kanan, klik View
Page Source pada Firefox atau klik nanan, klik View Source pada IE), maka dapat Anda
lihat isi kode script Javascriptnya, yang biasanya ditandai dengan

<script type="text/javascript" language="javascript">

dan diakhiri dengan tanda

</script>

Mengapa kode Javascript itu bisa terlihat? Ya… karena script itu nantinya akan diproses
oleh komputer client, sehingga kode itu ibaratnya harus didownload terlebih dahulu ke
dalam client.

Selanjutnya bandingkan ‘penampakannya’ bila Anda mengakses script PHP, misalkan
script yang telah saya buat untuk percobaan (http://rosihanari.net/test.php). Ketika
Anda lihat dibrowser, maka yang tampil adalah hanyalah berupa teks pesan saja. Dan

apabila Anda lihat sourcenya, maka tidak tampak perintah-perintah yang berupa kode
PHP. Padahal isi dari script test.php ini adalah sebagai berikut:

<?php

echo "Hello apa kabar?<br />";
echo "Terimakasih atas kepercayaan Anda pada Rosihan Ari sebagai pembimbing belajar
PHP Anda";

?>

Mengapa bisa demikian? Ya… karena script test.php ini telah dijalankan atau diproses di
server dan bukan di client. Dalam hal ini client hanya menerima output hasil pengolahan
script di server.

Mudah-mudahan dari uraian di atas Anda sudah bisa membedakan apa itu server side
programming dan client side programming.

Kenapa PHP?


Di samping PHP, sebenarnya ada beberapa jenis pemrograman lain yang termasuk
server side programming yaitu JSP (Java Server Pages), ASP (Active Server Pages),
Phyton, dan Perl, serta masih ada lagi beberapa yang lain. Namun mengapa saya
rekomendasikan PHP untuk Anda pelajari? Ya… karena PHP memiliki beberapa
kelebihan antara lain:

1. Bahasa pemrograman PHP sangat mudah dipelajari karena mirip dengan bahasa
C/C++
2. PHP mudah diimplementasikan karena software PHP servernya 100% Free
3. Kebanyakan server web hosting mensupport PHP
4. PHP paling banyak digunakan oleh web programmer di seluruh dunia












 Statistik situs yang menggunakan PHP (sekitar 20 juta situs)
 Sumber : http://www.php.net/usage.php

Menurut TIOBE index, PHP merupakan bahasa pemrograman yang memiliki
tingkat rating no. 4 setelah Java, C dan C++ di akhir tahun 2008 ini (Sumber:
http://www.tiobe.com/index.php/content/paperinfo/tpci/index.html).

Selain itu trend penggunaan PHP sebagai bahasa pemrograman selama kurun
waktu 2002 s/d 2008 adalah sebagai berikut







Sumber : http://www.tiobe.com/index.php/content/paperinfo/tpci/index.html

 
Dari grafik di atas tampak bahwa PHP masuk dalam 10 besar bahasa
pemrograman yang paling banyak digunakan, dan PHP termasuk urutan nomor 2
pemrograman favorit.
5. Anda bisa melakukan instalasi PHP server sendiri dengan mudah di komputer
pribadi Anda untuk belajar.
6. Integrasi antara PHP dan database mudah untuk diimplementasikan karena PHP
mensupport banyak database (DBMS), seperti MySQL, MS. Access, Oracle, DB2,
Dbase, Interbase dll.



Tool Apa Saja Yang Diperlukan Untuk Belajar PHP?


Untuk memudahkan Anda belajar PHP, berikut ini beberapa tool yang sebaiknya Anda
miliki :

1. Software web server, bisa dipilih salah satu antara Apache, IIS, PWS (100 % free)
2. Software PHP server (100% free)
3. Software database, sebaiknya pilih MySQL karena 100% free. Bila sudah
menguasai PHP + MySQL bisa dikembangkan dengan database yang lain.
4. Text  Editor,  misalkan  Notepad  atau  Notepad++.  Dalam  hal  ini  saya
merekomendasikan Notepad++ karena selain software ini 100% free, juga
mensupport untuk memudahkan penulisan bahasa program.
5. Web Editor, misalnya Dreamweaver atau Frontpage (sifatnya optional) sebagai
pendukung saja.



Untuk tool no. 1 s/d 3 sebenarnya Anda tidak perlu mencarinya atau menginstalasi
secara terpisah, karena ada software paket yang di dalamnya sudah tersedia web server
Apache, PHP server dan MySQL. Dalam hal ini saya merekomendasikan AppServ
(http://www.appservnetwork.com), XAMPP atau EasyPHP sebagai softwarenya, yang

kesemuanya absolutely FREE.
Pengenalan PHP Pengenalan PHP Reviewed by S4Y on 18.32 Rating: 5

Tidak ada komentar

Post AD